Sabtu, 19 April 2008

Melangkah ke Pintu Syurga


Malam ini bibirku tak henti-hentinya tuk tersenyum,aku sendiri tak mengerti mengapa ? tp kenapa harus pusing-pusing mencari sebabnya jika senyum ini membuatku bahagia.
malam ini 19 April 2008 tepat 15 hari lagi sebelum ku melamarnya
malam ini tak bosan-bosannya kupandangi foto-foto kebahagiku dengannya
malam ini cincin pernikahan pun sudah ada.

Tak pernah kubayangkan sebelumnya aku bisa mendapatkan malam yg seperti halnya malam ini, karena setahun yg lalu dimalam yg sama, di jam yg sama pula kubayangkan momen ini masih terasa jauh dan penuh tikunan tajam. bagaimana tidak... kondisi keluargaku sepertinya tidak memberi jalan, ya begitulah. kedua kakak ku belum juga ada yg mempunyai rencana menikah,terlebih kakakku yg pertama adalah wanita dan keduanya pula sepertinya santai menyikapi keadaannya sedangkan orang tuaku mememiliki pemikiran seperti halnya masyarakat pada umumnya, pemikiran dimana aku harus menunggu giliran dalam menikah,...seperti layaknya mereka melahirkan kami..'maha suci Alloh'.
begitu juga dengan materi, hanya beberapa ratus saja tabungan yg kupunya, padahal logikanya pada jaman sekarang ini butuh puluhan juta tuk bisa melangsungkan walimahan walaupun itu amat sangat sederhana.."Alloh maha besar"

Kuawali di tengah malam, kuawali dengan sujudku yg panjang, dan ku dapatkan jawaban dan semua pilihan yg ada. kuyakinkan diriku tuk memulainya. kumemohon kepada bapak... bapakku yg amat sangat kubanggakan, dan seperti biasanya jika ku berbicara dengannya dan lantas terdengar kata-kata bijak maka ku akan berubah menjadi anak 5 tahun yg amat sangat cengeng, pipiku pasti basah dengan air mata. tapi Alhamdulillah.. terbuka sedikit jalan sebagai restuku dari beliau.

Jalan yg sempit itu hari demi hari kuperlebar, penuh dengan rasa gundah, penuh dengan rasa iri, penuh dengan kata-kata penjelasan dan kejelasan antara aku dan kedua orangtuaku.
begitu juga dengan kisah cintaku yg ingin ku kekalkan, penuh dengan air mata, penuh dengan kesabaran, penuh dengan keihklasan, penuh dengan hal-hal baru dan pastinya penuh dengan kebahagiaan.

Jangan bertanya bagaimana aku mendapatkan tabungan untuk kelangsungan walimahan nanti, krn sampai saat ini aku juga masih tak percaya ...tak percaya aku bisa mengunpulkan uang yg menurutku cukup untuk walimahan yg sederhana. setahun tiga bulan sudah senin sampai jumat kucucurkan keringatku di desa tambun tepatnya di sebuah perusahaan manufakturing dan jumat malam sampai minggu sore kuhabiskan waktuku dikota metropolitan jakarta dari 6 tahun yg lalu. "terima kasih ya Rabb, kau masih berikan nikmat sehatku sampai saat ini."

Pintu syurga...hari demi hari ku sedang berusaha melangkah ke arahnya...
dengan menyempurnakan setengah Dienku ku melangkah ke pintu itu, dan kulewati dengan menjadi pemimpin tuk keluarga kecilku nanti.
..."wahai calon istriku, bantu aku tuk melangkah ke pintu syurga itu, percayakan aku tuk bisa menjadi ayah dan dari anak-anak yg akan kau lahirkan nanti. sayangi aku karena Alloh yang maha mencintai."
InsyaAlloh kemudahan selalu menyertai jalan yg semakin dekat ini.

"Lisku...tunggu aris dirumah dengan sabar, aris ingin melihat senyum manismu ketika ku memohon kepada ayah-bundamu."

Read More¡­¡­